Written by : Seken Keno (Facebook Page)
~Original Story by Me~
My Draw
Hari itu, seingatku itu adalah hari kamis.
Tak ada habisnya aku mengingat hari itu sampai hari ini.
Hari ini hari sabtu tapi kejadian itu berlalu 2 bulan yg lalu dan aku masih mengingatnya.
"Ah, tidak lama lagi pulang"
aku berkata pada diriku sendiri. Tidak lama kemudian....."krriiiinggg~" suara bel berbunyi, yang menandakan waktu untuk pulang.
Aku segera mengambil tasku dan pulang. Tapi sebelum aku pulang itu sudah menjadi kebiasaanku, aku menggambar di papan. Hari itu juga hari terakhirku di sekolah itu. Maka aku menggambar sebuah wajah rambut dan mata bahkan semuanya lengkap terkecuali badan, aku tidak menggambarnya, karena aku tidak bisa menggambar badan.
Setelah aku selesai menggambarnya aku menaruh tanda tanganku tepat diatas kepala gambarku, lalu aku menulis tanggalnya dibawah tanda tanganku.
Setelah itu aku mengambil foto dari gambarku sebagai kenang-kenangan. Aku mengambil penghapus papan lalu menghapus bagian matanya.
Tiba-tiba aku merasakan ada seseorang dibelakangku tapi aku tidak sempat berbalik dan aku merasakan pukulan tepat di tulang belakangku.
Rasanya mimpi, tapi aku terbaring di sebuah rumah sakit. Suasananya hening, aku berteriak "suster!!" tapi tidak ada jawaban, aku berteriak sangat lama tapi hasilnya juga tetap sama. Tiba-tiba aku mendengar suara langkah kaki. Samar-samar seseorang datang dari kegelapan, dia seperti membawa sebuah benda, benda itu sangat besar.
"si-si-siapa disitu?" aku bertanya dengan nada takut.
"hehehehe"
"siapa itu?!, tolong jangan ganggu seorang pasien!"
"pasien? Apa itu pasien?". Aku memfokuskan mataku pada bayangan itu. Dan.... Apa yang aku lihat, itu adalah wajah gambaranku sendiri, tapi dia tidak mempunyai lengan sebelah kiri, tiba-tiba dia berkata..............
"hey, bocah! Terima kasih telah menggambar aku, kini aku hanya mencari lengan sebelah kiri. Aku minta maaf pembuatku, tapi lenganmu harus aku ambil"
dia berkata begitu lalu tertawa.
Dia berlari kencang menuju ke arahku, aku berusaha bangkit tapi usahaku sia-sia saja.
Saat dia berada disampingku dia menghitung 1-10
1..
2..
3..
4..
5..
6..
7..
8..
9..
10.......
Ini..cerita..nyata..yang..aku..alami..
Note : penulis ini ditemukan tanpa lengan dikamarnya, dengan komputer yang anehnya masih menyala.
jelek kan? ._. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar